Dinding Pelindung Jokowi Akan Ambruk Dengan Sendirinya

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih

Manusia mengandalkan tenggorokannya, pernafasan yang lancar untuk melihara nyawanya. Ketika Tenggorokan di cekik organ panca inderanya akan kehilangan kepekaannya dan tidak lagi berfungsi normal

Manusia tidak akan sanggup merentangkan anggota tubuhnya menjadi kebas dan lumpuh, jarang sekali sanggup bertahan kalau tenggorokan di cekik.

Ketika posisi punggung dan tenggorokan di serang dari belakang dan mencekik tenggorokannya ia akan terpapar.

Maknanya setiap manusia memiliki pusat gravitasi yang menyatukan keseluruhan strukturnya.  D Bagindas isanalah tempat paling rawan untuk di serang dan di cekik.

Jokowi selalu tampil diri berlebihan saat  bahkan sangat menyesatkan merasa pusat gravitasinya masih kokoh.

Di balik penampilan inilah letak penopang kuasa “pusat gravitasinya”, pusat semua kuasa digerakkan, dimana segalanya tergantung, yang mengatur keseluruhan, semacam pusat saraf”_.

Menyerang pusat gravitasi ini, menetralkan atau menghancurkannya adalah paling hakiki sebab tanpanya keseluruhan struktur akan ambruk.

Jokowi masih memiliki stok persediaan uang entah darimana sumbernya, sekutu yang hanya digerakkan dengan uang ketika digebuk sumber kekuatannya sedikit demi sedikit akan roboh.

Gibran yang lazim disebut wapres anak haram, kapasitif dan kualitasnya sangat tidak memadai terus digempur bahkan telah di serang untuk diganti adalah pilar Jokowi yang sangat rapuh.

Dugaan ijazah palsu tanpa jeda terus di sergap adalah serangan yang sangat menyakitkan. Politik dinastinya telah menjadi musuh bersama rakyat semua titik gravitasi yang rentan menjadi sergapan yang mematikan.

Kita tidak boleh terkecoh oleh penampilan mengintimidasi, ancaman yang menyilaukan dengan kebohongan dan tipuannya. Karena pusat gravitasi sering kali abstrak, seperti kualitas, pemikiran, sifat, reputasi, kapasitas untuk memperdayai.

Tidak ada kepanikan yang lebih besar ketika semua sumber daya dan kekuatan  gravitasinya dan telah menghilang bersamaan tidak lagi berkuasa

Jokowi  tercekik tenggorokannya ketika pusat gravitasinya  hancur. Kebohongan dan tipuannya terbongkar karena ulah sendiri, semua akan berakhir dengan nestapa.

Jokowi merasa masih berdiri di balik dinding yang bisa melindungi dirinya, mulai sadar dinding telah terkepung. Pondasinya mulai bergerak karena retak dan dinding pelindungnya akan ambruk dengan sendirinya.

Jenderal Romawi Publius Scipio”  mengatakan bahwa kuasa militer bukan terletak pada pasukan itu sendiri, melainkan pada pondasi yang menopangnya_.*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *